Pertumbuhan-perumahan di wilayah Sidoarjo memang terbilang pesat. Setiap tahun jumlah perumahan meningkat sebanyak 5 persen. Hanya saja persebaran perumahan tersebut tidak merata. Sebab ada 3 kecamatan yang tidak diminati investor untuk membangun perumahan.
Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Sidoarjo Agoes Boedi Tjahjono mengatakan, dari 18 kecamatan di Sidaorjo, ketiga kecamatan yang tidak ada perumahannya adalah Kecamatan Jabon, Tarik, dan Krembung. Sebaliknya, 9 kecamatan lainnya tumbuh subur. Jumlah Perumahan Naik 5 Persen Per Tahun Tiga Kecamatan Belum Dilirik Investor camatan Sidoarjo, Buduran, Gedangan, Sedati, Waru, Taman, Sukodono, Candi, dan Prambon. http://penginapan.net/tarif-penginapan-di-sidoarjo/
“Rata-rata setiap kecamatan itu pertumbuhan perumahannya sekitar 1 hingga 3 perumahan setiap tahun,” kata Agoes. Menurut data, pertumbuhan perumahan yang tertinggi berada di Kecamatan Sedati. Tahun 2014 lalu, hanya ada 37 perumahan di kecamatan tersebut, sedangkan tahun 2015 lalu jumlahnya meningkat menjadi 40 perumahan.
Tidak dipungkiri, jumlah perumahan di Sidoarjo tergolong banyak. Di antara 71.424 hektare luas wilayah Sidoarjo, 11.500 hektare berupa perumahan. Jumlah tersebut masih dimungkinkan terus bertambah. Sementara untuk tiga kecamatan yakni Jabon, Krembung dan Tarik, belum dilirik investor karena lokasinya kurang strategis. Selain jauh dari pusat kota Sidoarjo, mobilitasnya juga sulit.
“Kecamatan itu tidak memiliki akses jalan utama, selain itu juga tidak ditunjang dengan transportasi umum yang memadahi,” ujarnya.
Meski begitu, Agus optimis ketiga kecamatan tersebut nantinya juga akan memiliki perumahan. Sebab lokasi Sidoarjo yang dekat dengan Surabaya menyebabkan karyawan yang bekerja di Surabaya memilih untuk tinggal di Sidoarjo. Diperkirakan, tiga kecamatan tersebut akan dibangun perumahan ketika lahan di kota sudah tidak mencukupi.
sumber: radar surabaya
Minggu, 20 Maret 2016
Langkah mudah untuk bumi yang lebih bersih
Setahun sekali, jutaan orang di Bumi bersama-sama matiin lampu rumah dan kantor yang dianggap nggak perlu. Aksi global pemadaman lampu berlabel Earth Hour (Jam Bumi) ini nggak lama, hanya 60 menit. Buat apa? Tujuannya tentu baik: meningkatkan kesadaran semua orang tentang pentingnya tindakan serius menghadapi perubahan iklim. Kemarin (19/3), Earth Hour di Indonesia dilakukan pukul 20.30 sampai 21.30. Di luar itu, gerakan cinta Bumi juga bisa Superkids terapkan sehari- hari di rumah. Caranya?
sumber; Radar Surabaya
Hemat Listrik
Wah, Superkids pasti nggak asing lagi dengan kata ‘hemat listrik’. Kampanye ini memang gencar dilakukan di sana-sini. Konsepnya sama kayak Earth Hour: ayo, biasakan matiin lampu-lampu yang nggak kepake. Misalnya, lampu kamar mandi kalau di dalam nggak ada orang, lampu belajar setelah digunakan, dan lampu kamar yang sedang kosong. Superkids juga nggak bakal kesulitan kan buat matiin TV yang nggak ditonton, AC saat hawa sedang sejuk, atau nyabut charger dari colokan bila baterai gadget udah penuh.Buang Sampah di Tempatnya
Sediain tempat sampah di ruangan-ruangan yang sering Superkids gunakan, termasuk kamar dan ruang belajar. Pisahin sampah kering dan basah biar gampang dipilih untuk diolah kembali. Biasain selalu membuang sampah di tempatnya, termasuk saat sedang dalam perjalanan. Kalau lagi nggak ketemu tempat sampah, simpan dulu sampahnya di tas, ya.Diet Sampah
Tahu nggak kalau sampah di Bumi tuh banyaaaaaak banget? Bila nggak direm, bisa-bisa beberapa puluh tahun lagi, permukaan Bumi bakal penuh sampah. Hemat sampah berarti mengurangi sampah basah maupun kering. Misalnya, pakai kertas bolak-balik (dua sisi) biar nggak dikit-dikit buang, dikit- dikit buang. Makan juga ambil secukupnya, biar nggak banyak yang tersisa. Kalau cukup kreatif, sampah plastik bisa di- recycle menjadi barang berguna, seperti mainan dan aksesoris. Sampah basah pun masih bisa diolah menjadi kompos buat nyuburin tanaman.Jalan Kaki
Sayang Bumi juga bisa dilakukan dengan berjalan kaki atau sepedaan - olahraga favorit Superkids. Itu bisa mengurangi polusi udara karena kendaraan bermotor dikenal sebagai salah satu sumber pencemaran udara terbesar, yang memicu pemanasan global. Ke toko dekat rumah, ke sekolah yang letaknya masih di dalam kompleks, atau ke tempat- tempat jarak dekat lain, bisa Superkids tempuh dengan naik sepeda atau jalan kaki. Manfaatnya dua, lho: udara jadi lebih bersih dan badan Superkids jadi lebih sehat. http://any.web.id/gletser-seluas-manhattan-mencair-perubahan-iklim-makin-mengkhawatirkan.infoTanam Pohon
Makin banyak pohon, Bumi juga jadi makin hijau. Efeknya, udara jadi lebih segar karena pohon menyerap karbondioksida, sekaligus memproduksi oksigen yang dibutuhkan manusia untuk bernafas. Pohon juga bisa menyerap dan menyimpan air hujan untuk menghidari banjir.sumber; Radar Surabaya
Smartphone Tercepat asal negeri tirai bambu
DALAM lima tahun terakhir ini gempuran produk smartphone asal Tiongkok cukup kencang membanjiri pasara global. Bahkan sejumlah produk yang masuk ke Tanah Air sudah mencapai pu luhan. Pro d u k-p r o d u k tersebut tidak hanya di level low end, tetapi juga masuk m i d r a n g e , high end hingga flag ship. Tetapi gempuran-gempuran smartphone asal Tiongkok m a y o r i t a s m e m i l i k i s p e s i f i k a s i yang unik dan t e r k a d a n g hampir sama. S a t u d a r i sekian produk asal Negeri Panda yang bakal hadir dengan s p e s i f i k a s i gahar adalah Meizu Pro 6.
Smartphone ini diklaim sebagai yang tercepat lantaran dijejali dengan chipset deca core (10 inti). Dilaporkan GS MArena, Meizu Pro 6 ini akan ditenagai dengan tiga chipset sekaligus, sehingga menghasilkan deca core. Tiga otak itu terdiri dari dual core Cortex A72 berkecepatan 2,5GHz, dan sepasang quad core Cortex A53 bekcepatan 1,4 GHz, ditunjang dengan grafis ARM Mali T880. Serta dukungan fitur 3D Touch, yakni teknologi yang memungkinkan pengguna merespon hal berbeda pada layar.
Meizu Pro 6 ini bukana yang bertama ditenagai chipset deca core. Tahun lalu Elephone P900 juga dijejali dengan dapur pacu serupa. Meskipun kedua smartphone ini sama sama bekerjasama dengan peru sahaan pembuat microchip yang sama, MediaTek. Jika Elephone P900 menggunakan chipset MediaTek Helio X20, Meizu Pro 6 ini dibekali dengan chip set seri terbaru, MediaTek Helio X25, yakni seri terbaru yang sudah dilakukan perbaikan perbaikan. Perbedaannya terletak pada kemampuan berlari. Untuk chipset Cortex A72 berprosesor X20 hanya mampu berlari pada kecepatan 2.3 GHz serta modul grafis yang mentok pada kecepatan 780 Mhz, sedangkan chipset Helio X25 teranyar ini memiliki clock speed hingga 2.5 GHz. http://harga.web.id/harga-dan-spesifikasi-xiaomi-redmi-3.info
Pembeda lainnya, prosesor Helio X25 juga telah didukung LTE Cat 6 yang mampu mentransfer akses data mencapai 300 Mbps. Selain itu fast charging technology ditunjang dengan teknologi Pump Express 3.0. Wajar jika Meizu Pro 6 diklaim sebagai smartphone tercepat di dunia.
Hal yang membuat pem beda dari smartphone asal Negeri Tirai Bambu ini adalah spesifikasi yang cukup membuat ngiler . Hadir dengan dua varian media penyimpanan, yakni RAM 6 GB dan memory internal 128 GB, satu lagi adalah varian RAM 4 GB dengan memory internal 64 GB.
Sayangnya tidak ada laporan kamera selfie untuk smartphone ini, meski kamera utamanya sebesar 21MP. Kamera ini ditunjang dengan aperture f/2.0 dan teknologi OIS dan berjalan di platform Android 6.0 Marshmallow. Sejauh ini belum ada kabar banderol untuk Meizu Pro 6. Kita tunggu saja.
sumber: radar Surabaya
Smartphone ini diklaim sebagai yang tercepat lantaran dijejali dengan chipset deca core (10 inti). Dilaporkan GS MArena, Meizu Pro 6 ini akan ditenagai dengan tiga chipset sekaligus, sehingga menghasilkan deca core. Tiga otak itu terdiri dari dual core Cortex A72 berkecepatan 2,5GHz, dan sepasang quad core Cortex A53 bekcepatan 1,4 GHz, ditunjang dengan grafis ARM Mali T880. Serta dukungan fitur 3D Touch, yakni teknologi yang memungkinkan pengguna merespon hal berbeda pada layar.
Meizu Pro 6 ini bukana yang bertama ditenagai chipset deca core. Tahun lalu Elephone P900 juga dijejali dengan dapur pacu serupa. Meskipun kedua smartphone ini sama sama bekerjasama dengan peru sahaan pembuat microchip yang sama, MediaTek. Jika Elephone P900 menggunakan chipset MediaTek Helio X20, Meizu Pro 6 ini dibekali dengan chip set seri terbaru, MediaTek Helio X25, yakni seri terbaru yang sudah dilakukan perbaikan perbaikan. Perbedaannya terletak pada kemampuan berlari. Untuk chipset Cortex A72 berprosesor X20 hanya mampu berlari pada kecepatan 2.3 GHz serta modul grafis yang mentok pada kecepatan 780 Mhz, sedangkan chipset Helio X25 teranyar ini memiliki clock speed hingga 2.5 GHz. http://harga.web.id/harga-dan-spesifikasi-xiaomi-redmi-3.info
Pembeda lainnya, prosesor Helio X25 juga telah didukung LTE Cat 6 yang mampu mentransfer akses data mencapai 300 Mbps. Selain itu fast charging technology ditunjang dengan teknologi Pump Express 3.0. Wajar jika Meizu Pro 6 diklaim sebagai smartphone tercepat di dunia.
Hal yang membuat pem beda dari smartphone asal Negeri Tirai Bambu ini adalah spesifikasi yang cukup membuat ngiler . Hadir dengan dua varian media penyimpanan, yakni RAM 6 GB dan memory internal 128 GB, satu lagi adalah varian RAM 4 GB dengan memory internal 64 GB.
Sayangnya tidak ada laporan kamera selfie untuk smartphone ini, meski kamera utamanya sebesar 21MP. Kamera ini ditunjang dengan aperture f/2.0 dan teknologi OIS dan berjalan di platform Android 6.0 Marshmallow. Sejauh ini belum ada kabar banderol untuk Meizu Pro 6. Kita tunggu saja.
sumber: radar Surabaya
Kota Surabaya, Kota Maritim
Jauh di tahun 1960-an, Surabaya masih terkenal sebagai kota maritim yang kaya akan potensi laut dan pantainya. Ada pelabuhan Tanjung Perak, PT PAL Indonesia, hingga adanya potensi pantai di sisi pesisir Surabaya , Kenjeran . Namun, dengan modernisasi dan perkembangan kota metropolitian, masyarakat sedikit dibuat lupa bahwa Surabaya sejatinya adalah kota pantai.
“Ya, dipaksa. Karena perkem bangan kota Surabaya sekarang ini lebih dipusatkan di pusat kota. Sedangkan di wilayah pinggiran dan pesisir tidak banyak tersentuh pembangu nan,” kata Chariman Surabaya Heritage, Freddy Handoko Istanto.
Freddy menceritakan, di tahun 1960- 1970-an, kawasan pelabuhan dan laut di Surabaya bahkan dinilai sebagai kawasan yang tersohor dan prestisius. Setiap Tahun Baru yang menjadi jujukan masyarakat kota Surabaya adalah di area pelabuhan dan juga Kenjeran. Khusus di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, menurut Freddy, ada tempat hiburan yang terkenal di kalangan wisata. Poras, namanya. “Di sana adalah tempat pesta dan tempat bersenang-senangnya wisatawan dan juga warga Surabaya. Yang sudah kesana pasti bangga dan dipamer-pamerkan.
Setiap Tahun Baru, di sana ada pertunjukan kembang api dan hiburan lain yang bermacam- macam,” imbuh Freddy. http://penginapan.net/hotel/?htl=Hotel_Istana_Permata_Ngagel
Namun, nyatanya, saat ini kon disinya juga miris. Modernisasi dan industrialisasi di pesisir Kota Surabaya justru mematikan potensi wisatanya. Di Perak, warga sudah tak banyak lagi bisa menikmati potensi lautnya yang luar biasa. Hampir seluruhnya sudah tertutup pabrik- pabrik, industri perdagangan, dan jasa galangan kapal. Tidak ada lagi celah bagi masyarakat untuk bisa menikmati laut di kawasan Pelabuhan Perak.
Pemandangan serupa juga terjadi di Kenjeran. Sebagai satu-satunya kekayaan alam berupa pantai yang dimiliki Kota Pahlawan, sayangnya Ken jeran ini justru mendapatkan brand sebagai wisata yang kurang populer bagi wisatawan menengah ke atas.
“Sejauh ini, justru yang dikenal dari Pantai Kenjeran adalah untuk tempat mesum. Sehingga wisatawan yang ingin menikmati momen keluarga di sana juga jadi kurang berminat. Justru lari,” imbuh Dekan Fakultas Industri Kreatif Universitas Ciputra itu. Selain itu, menyandang sebagai wisata pantai, Pantai Kenjeran juga dinilai kurang cantik. Mulai dari kualitas air laut dan juga lingkungannya, Pantai Kenjeran masih jauh kalah dibandingkan dengan pantai yang lain.
sumber: radar surrabaya
“Ya, dipaksa. Karena perkem bangan kota Surabaya sekarang ini lebih dipusatkan di pusat kota. Sedangkan di wilayah pinggiran dan pesisir tidak banyak tersentuh pembangu nan,” kata Chariman Surabaya Heritage, Freddy Handoko Istanto.
Freddy menceritakan, di tahun 1960- 1970-an, kawasan pelabuhan dan laut di Surabaya bahkan dinilai sebagai kawasan yang tersohor dan prestisius. Setiap Tahun Baru yang menjadi jujukan masyarakat kota Surabaya adalah di area pelabuhan dan juga Kenjeran. Khusus di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, menurut Freddy, ada tempat hiburan yang terkenal di kalangan wisata. Poras, namanya. “Di sana adalah tempat pesta dan tempat bersenang-senangnya wisatawan dan juga warga Surabaya. Yang sudah kesana pasti bangga dan dipamer-pamerkan.
Setiap Tahun Baru, di sana ada pertunjukan kembang api dan hiburan lain yang bermacam- macam,” imbuh Freddy. http://penginapan.net/hotel/?htl=Hotel_Istana_Permata_Ngagel
Namun, nyatanya, saat ini kon disinya juga miris. Modernisasi dan industrialisasi di pesisir Kota Surabaya justru mematikan potensi wisatanya. Di Perak, warga sudah tak banyak lagi bisa menikmati potensi lautnya yang luar biasa. Hampir seluruhnya sudah tertutup pabrik- pabrik, industri perdagangan, dan jasa galangan kapal. Tidak ada lagi celah bagi masyarakat untuk bisa menikmati laut di kawasan Pelabuhan Perak.
Pemandangan serupa juga terjadi di Kenjeran. Sebagai satu-satunya kekayaan alam berupa pantai yang dimiliki Kota Pahlawan, sayangnya Ken jeran ini justru mendapatkan brand sebagai wisata yang kurang populer bagi wisatawan menengah ke atas.
“Sejauh ini, justru yang dikenal dari Pantai Kenjeran adalah untuk tempat mesum. Sehingga wisatawan yang ingin menikmati momen keluarga di sana juga jadi kurang berminat. Justru lari,” imbuh Dekan Fakultas Industri Kreatif Universitas Ciputra itu. Selain itu, menyandang sebagai wisata pantai, Pantai Kenjeran juga dinilai kurang cantik. Mulai dari kualitas air laut dan juga lingkungannya, Pantai Kenjeran masih jauh kalah dibandingkan dengan pantai yang lain.
sumber: radar surrabaya
Jembatan Kenjeran, ikon wisata baru di kota surabaya
Kota Surabaya akan segera memiliki ikon wisata baru. Selama ini, wisata ikonik Surabaya yang tersohor adalah Tugu Pahlawan, Kebun Binatang Surabaya, Jalan Tunjungan, dan juga Wisata Religi Sunan Ampel. Tapi dalam waktu dekat jajaran ikon Kota Pahlawan ini akan di tambah dengan ikon wisata infrastruktur. Yaitu Jembatan Kenjeran.
Saat ini, jembatan mewah dengan budget Rp 209 miliar itu memang belum diresmikan. Namun, jika kita coba mengintip sedikit di bilangan Jalan Sukolilo Lor Kecamatan Bulak, jembatan berbentuk huruf J terbalik itu sudah megah berdiri. Gapura dan jembatan yang berwarna putih itu sudah membentang, menghubungkan antara ujung Jalan Sukolilo Lor, hingga berujung di salah satu titik di Jalan Pantai Batu-Batu. http://penginapan.net/hotel/?htl=Soerabaja_Place_Guest_House
Jembatan yang dikebut penger jaannya sejak tahun 2014 ini digadang akan menjadi ikon baru Kota Surabaya yang diharapkan mampu menarik banyak wisatawan. Harapannya bisa mendongkrak perekonomian warga Kota Pahlawan, khususnya di Surabaya Timur. Sebab, bukan hanya sekedar jembatan, banyak fasilitas hiburan berkelas yang disiapkan Pemkot Surabaya di jembatan tersebut. “Di tengah jembatan kami siapkan anjungan. Pengunjung jembatan bisa naik ke anjungan dan menikmati pemandangan yang eksotik. Dari anjungan itu view nya bisa melihat hutan bakau di Pamurbaya (Pantai Utara Surabaya, Red), pemandangan laut, dan bisa menjadikan spot berfoto yang menarik,” tutur Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati.
Jembatan ini, lanjut dia, memang tidak terlalu panjang. Hanya sekitar 800 meter (m). Dengan lebar 18 m, jembatan ini dilengkapi dengan tiga lajur jalan dengan dua lajur sepeda di sisi kanan dan kiri. Tinggi jembatannya mencapai 12 m dari permukaan air laut. Selain ada anjungan di tengah jembatan, di gapura masuk Jembatan Kenjeran juga terdapat satu lagi anjungan. Di sana, ada dua buah lift khusus yang disediakan untuk kaum di fabel yang ingin menikmati pemandangan dari lantai dua.
Tidak hanya itu, di Jembatan Kenjeran juga disiapkan tontonan air mancur menari. Alat ini khusus didatangkan dari Negeri Gingseng, Korea. Air mancur menari ini mirip dengan tontonan yang ada di Taman Air Mancur Sri Baduga di Purwakarta. Kalau di luar negeri mirip dengan light and water show yang ada di Marina Bay Sand, Singapura. Namun, tentu saja dengan ukuran yang lebih mini. Air mancur menari ini dipasang dengan instalasi sepanjang 150 m.
Ya, air mancur ini memang bisa menari. Dengan system computer , air mancur ini diset bisa menyembur menuruti ritme lagu yang dimainkan. Lighting yang dimunculkan pun diatur sedemikian rupa untuk mengeluarkan warna warna menarik. “Kalau lagunya nanti kita mainkan lagu-lagu khas Surabaya. Ada lagu Rek Ayo Rek , lagu-lagu perjuangan, dan lagu lagu lain yang asli dari Surabaya. Nah air mancur ini akan mengikuti hentakan musik yang dibunyikan,” imbuh Erna. Tidak tanggung- tanggung, air mancur ini bisa menyemburkan air hingga setinggi 20 m.
Untuk menikmati hiburan di Jembatan Kenjeran ini, pengunjung bisa melihat dari dua arah. Yang pertama dari Jembatan Kenjeran itu sendiri, yang kedua dari Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran. Nantinya, di THP Kenjeran akan mulai dikembangkan wisata pantai malam hari. Sedangkan untuk ber foto-foto di anjungan, bagi pengunjung bisa berhenti di tengah jembatan, dan naik ke atas untuk menikmati pertun junkan air mancur menari tersebut
sumber: radar surbaya
Saat ini, jembatan mewah dengan budget Rp 209 miliar itu memang belum diresmikan. Namun, jika kita coba mengintip sedikit di bilangan Jalan Sukolilo Lor Kecamatan Bulak, jembatan berbentuk huruf J terbalik itu sudah megah berdiri. Gapura dan jembatan yang berwarna putih itu sudah membentang, menghubungkan antara ujung Jalan Sukolilo Lor, hingga berujung di salah satu titik di Jalan Pantai Batu-Batu. http://penginapan.net/hotel/?htl=Soerabaja_Place_Guest_House
Jembatan yang dikebut penger jaannya sejak tahun 2014 ini digadang akan menjadi ikon baru Kota Surabaya yang diharapkan mampu menarik banyak wisatawan. Harapannya bisa mendongkrak perekonomian warga Kota Pahlawan, khususnya di Surabaya Timur. Sebab, bukan hanya sekedar jembatan, banyak fasilitas hiburan berkelas yang disiapkan Pemkot Surabaya di jembatan tersebut. “Di tengah jembatan kami siapkan anjungan. Pengunjung jembatan bisa naik ke anjungan dan menikmati pemandangan yang eksotik. Dari anjungan itu view nya bisa melihat hutan bakau di Pamurbaya (Pantai Utara Surabaya, Red), pemandangan laut, dan bisa menjadikan spot berfoto yang menarik,” tutur Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna Purnawati.
Jembatan ini, lanjut dia, memang tidak terlalu panjang. Hanya sekitar 800 meter (m). Dengan lebar 18 m, jembatan ini dilengkapi dengan tiga lajur jalan dengan dua lajur sepeda di sisi kanan dan kiri. Tinggi jembatannya mencapai 12 m dari permukaan air laut. Selain ada anjungan di tengah jembatan, di gapura masuk Jembatan Kenjeran juga terdapat satu lagi anjungan. Di sana, ada dua buah lift khusus yang disediakan untuk kaum di fabel yang ingin menikmati pemandangan dari lantai dua.
Tidak hanya itu, di Jembatan Kenjeran juga disiapkan tontonan air mancur menari. Alat ini khusus didatangkan dari Negeri Gingseng, Korea. Air mancur menari ini mirip dengan tontonan yang ada di Taman Air Mancur Sri Baduga di Purwakarta. Kalau di luar negeri mirip dengan light and water show yang ada di Marina Bay Sand, Singapura. Namun, tentu saja dengan ukuran yang lebih mini. Air mancur menari ini dipasang dengan instalasi sepanjang 150 m.
Ya, air mancur ini memang bisa menari. Dengan system computer , air mancur ini diset bisa menyembur menuruti ritme lagu yang dimainkan. Lighting yang dimunculkan pun diatur sedemikian rupa untuk mengeluarkan warna warna menarik. “Kalau lagunya nanti kita mainkan lagu-lagu khas Surabaya. Ada lagu Rek Ayo Rek , lagu-lagu perjuangan, dan lagu lagu lain yang asli dari Surabaya. Nah air mancur ini akan mengikuti hentakan musik yang dibunyikan,” imbuh Erna. Tidak tanggung- tanggung, air mancur ini bisa menyemburkan air hingga setinggi 20 m.
Untuk menikmati hiburan di Jembatan Kenjeran ini, pengunjung bisa melihat dari dua arah. Yang pertama dari Jembatan Kenjeran itu sendiri, yang kedua dari Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran. Nantinya, di THP Kenjeran akan mulai dikembangkan wisata pantai malam hari. Sedangkan untuk ber foto-foto di anjungan, bagi pengunjung bisa berhenti di tengah jembatan, dan naik ke atas untuk menikmati pertun junkan air mancur menari tersebut
sumber: radar surbaya
Langganan:
Postingan (Atom)