Minggu, 20 Maret 2016

Kota Surabaya, Kota Maritim

Jauh di  tahun  1960-an,  Surabaya masih terkenal sebagai kota maritim  yang  kaya  akan  potensi laut dan pantainya. Ada pelabuhan  Tanjung  Perak, PT PAL Indonesia, hingga adanya  potensi pantai di sisi pesisir Surabaya , Kenjeran . Namun, dengan    modernisasi dan perkembangan kota metropolitian, masyarakat sedikit dibuat   lupa   bahwa   Surabaya sejatinya adalah kota pantai.
 “Ya, dipaksa. Karena perkem bangan kota Surabaya sekarang ini lebih  dipusatkan  di  pusat  kota.  Sedangkan di wilayah pinggiran dan pesisir tidak banyak tersentuh pembangu nan,”  kata  Chariman  Surabaya Heritage, Freddy Handoko Istanto.
Freddy menceritakan, di tahun 1960- 1970-an, kawasan pelabuhan dan laut di  Surabaya  bahkan  dinilai  sebagai kawasan yang tersohor dan prestisius. Setiap Tahun Baru yang menjadi jujukan masyarakat kota Surabaya adalah di area pelabuhan dan juga Kenjeran. Khusus di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, menurut Freddy, ada tempat hiburan yang terkenal di kalangan wisata. Poras, namanya. “Di  sana  adalah  tempat  pesta  dan tempat bersenang-senangnya wisatawan dan juga warga Surabaya. Yang sudah  kesana  pasti  bangga  dan  dipamer-pamerkan.
Setiap Tahun Baru, di sana ada pertunjukan kembang api dan  hiburan  lain  yang    bermacam- macam,” imbuh Freddy. http://penginapan.net/hotel/?htl=Hotel_Istana_Permata_Ngagel
Namun,  nyatanya,  saat  ini  kon disinya  juga  miris.  Modernisasi  dan industrialisasi  di  pesisir  Kota  Surabaya justru mematikan potensi wisatanya.  Di  Perak,  warga  sudah  tak banyak  lagi  bisa  menikmati  potensi lautnya  yang  luar  biasa.  Hampir seluruhnya  sudah  tertutup  pabrik- pabrik, industri perdagangan, dan jasa galangan kapal. Tidak ada lagi celah bagi masyarakat untuk bisa menikmati laut di kawasan Pelabuhan Perak.
Pemandangan serupa juga terjadi di Kenjeran. Sebagai satu-satunya kekayaan alam berupa pantai yang dimiliki Kota Pahlawan, sayangnya Ken jeran ini justru mendapatkan brand sebagai wisata  yang  kurang  populer  bagi wisatawan menengah ke atas.
“Sejauh  ini,  justru  yang  dikenal dari  Pantai  Kenjeran  adalah  untuk tempat mesum. Sehingga wisatawan yang   ingin   menikmati   momen keluarga  di  sana  juga  jadi  kurang berminat. Justru lari,” imbuh Dekan Fakultas Industri Kreatif Universitas Ciputra itu. Selain itu, menyandang sebagai wisata pantai, Pantai Kenjeran juga dinilai kurang cantik. Mulai dari kualitas air laut  dan  juga  lingkungannya,  Pantai Kenjeran  masih  jauh  kalah  dibandingkan dengan pantai yang lain.

sumber: radar surrabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar