Jauh di tahun 1960-an, Surabaya masih terkenal sebagai kota maritim yang kaya akan potensi laut dan pantainya. Ada pelabuhan Tanjung Perak, PT PAL Indonesia, hingga adanya potensi pantai di sisi pesisir Surabaya , Kenjeran . Namun, dengan modernisasi dan perkembangan kota metropolitian, masyarakat sedikit dibuat lupa bahwa Surabaya sejatinya adalah kota pantai.
“Ya, dipaksa. Karena perkem bangan kota Surabaya sekarang ini lebih dipusatkan di pusat kota. Sedangkan di wilayah pinggiran dan pesisir tidak banyak tersentuh pembangu nan,” kata Chariman Surabaya Heritage, Freddy Handoko Istanto.
Freddy menceritakan, di tahun 1960- 1970-an, kawasan pelabuhan dan laut di Surabaya bahkan dinilai sebagai kawasan yang tersohor dan prestisius. Setiap Tahun Baru yang menjadi jujukan masyarakat kota Surabaya adalah di area pelabuhan dan juga Kenjeran. Khusus di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, menurut Freddy, ada tempat hiburan yang terkenal di kalangan wisata. Poras, namanya. “Di sana adalah tempat pesta dan tempat bersenang-senangnya wisatawan dan juga warga Surabaya. Yang sudah kesana pasti bangga dan dipamer-pamerkan.
Setiap Tahun Baru, di sana ada pertunjukan kembang api dan hiburan lain yang bermacam- macam,” imbuh Freddy. http://penginapan.net/hotel/?htl=Hotel_Istana_Permata_Ngagel
Namun, nyatanya, saat ini kon disinya juga miris. Modernisasi dan industrialisasi di pesisir Kota Surabaya justru mematikan potensi wisatanya. Di Perak, warga sudah tak banyak lagi bisa menikmati potensi lautnya yang luar biasa. Hampir seluruhnya sudah tertutup pabrik- pabrik, industri perdagangan, dan jasa galangan kapal. Tidak ada lagi celah bagi masyarakat untuk bisa menikmati laut di kawasan Pelabuhan Perak.
Pemandangan serupa juga terjadi di Kenjeran. Sebagai satu-satunya kekayaan alam berupa pantai yang dimiliki Kota Pahlawan, sayangnya Ken jeran ini justru mendapatkan brand sebagai wisata yang kurang populer bagi wisatawan menengah ke atas.
“Sejauh ini, justru yang dikenal dari Pantai Kenjeran adalah untuk tempat mesum. Sehingga wisatawan yang ingin menikmati momen keluarga di sana juga jadi kurang berminat. Justru lari,” imbuh Dekan Fakultas Industri Kreatif Universitas Ciputra itu. Selain itu, menyandang sebagai wisata pantai, Pantai Kenjeran juga dinilai kurang cantik. Mulai dari kualitas air laut dan juga lingkungannya, Pantai Kenjeran masih jauh kalah dibandingkan dengan pantai yang lain.
sumber: radar surrabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar